Friday 25 January 2019

Ayat-Ayat Kauniyah atau Kosmologi (Penciptaan Alam) dalam al-Quran

Ayat-Ayat Kauniyah atau Kosmologi (Penciptaan Alam) dalam al-QuranSampai detik ini, teori-teori kosmologi yang di bawa para ilmuan Barat modern ke panggung dunia masih sangat kering dari pemaknaan hakiki tentang mengapa alam semesta ini diciptakan. Pengeringan makna ini dimotori oleh latar belakang pengamat dan objek yang tengah diamati serta rangkaian metode yang gunakan dianggap mengalami dikotomi. Akibatnya, makna hakiki yang menjadi puncak pencarian harus tereduksi hanya gara-gara ambisi yang menggebu-gebu untuk mengklaim temuannya sebagai hak milik individu yang tidak boleh diotak-atik.[1]
Sejatinya, penciptaan alam semesta ini telah dinformasikan sejak 1400 tahun yang silam oleh Nabi Muhammad S.A.W yang merupakan juru bicara Sang Pencipta. Namun, informasi ini kurang mendapat respon dan sering diabaikan oleh umat Islam. Terbukti, tidak ada satu pun ilmuan Muslim yang nendeklarasikan temuan terkait awal pencipataan alam semesta dengan menjadikan Alquran sebagai sumber primer. Yang ada hanya ilmuan Barat modern yang dengan gagah menjelaskan terori Big Bang di hadapan dunia. Padahal jauh sebelum itu, Alquran telah menceritakannya lewat lisan baginda Nabi.
Baca Juga: Analisa Matrealisme Abad ke- 19

Ayat-Ayat Kauniyah atau Kosmologi (Penciptaan Alam) dalam al-Quran

Banyak sekali ayat-ayat kosmologi bertebaran dalam Alquran. Tercatat ada 750 ayat yang menyinggung persoalan kosmos.[2] Angka ini melebihi angka ayat-ayat hukum dalam Alquran yang hanya berjumlah 500 ayat.[3] Ini membuktikan bahwa perenungan terhadah alam semesta memiliki porsi lebih besar daripada pemakanaan ayat-ayat hukum. Sebab, misi utama dalam dakwah para Nabi adalah mengenalkan Sang Pencipta dan mengesakannya lewat kebesaran alam jagat raya ini. Hal ini dapat dilihat pada fase awal Nabi berdakwah, seruan "Allahu ahad"  selalu digaungkan. Maka tak heran, dalam ilmu ulum al-Quran teori konten analisis menjadi bagian penentu ayat-ayat Makkiyah yang notabene turun pada mereka yang belum mengenal Tuhan.
Adapun ayat-ayat Kauniyah atau kosmologi yang diinformasikan Alquran sebagai berikut:

1.    Bumi dan langit menempel

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman.[4]

2.    Penciptaan langit dan bumi

 أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ

Apakah kalian yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya. Dia meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan darinya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancarkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenangan kalian dan untuk binatang-binatang ternakmu.[5]

3.    Masa penciptaan langit dan bumi

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.[6]

4.    2 hari penciptaan bumi

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ (9) وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ (10) ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ (11) فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (12

Katakanlah, "Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam. Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan ( bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya. Kemudian Dia menuju ke langit dan ( langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, " Kami datang dengan patuh." Lalu di ciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing- masing . Kemudian langit yang dekat ( dengan bumi) , Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.[7]

5.    Langit berlapis tujuh

ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?[8]

6.    Planet berputar pada orbitnya

وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.[9]



7.         Penciptaan bintang-bintang

وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.[10]
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun

Ayat-ayat di atas bukanlah jumlah keseluruhan dari ayat kosmologi yang diceritakan dalam Alquran. Ia hanya bagian kecil yang dianggap paling penting untuk diangkat dalam tema tulisan ini. Sebab, jumlahnya yang terbilang banyak tidak bisa jika harus dituangkan secara keseluruhan dalam tulisan singkat ini.



[1] Admonadi, Kun Fayakun Man Arafa Nafsahu Arafa Rabbahu (t.k.: Atmoon Self Publishing), 74.
[2] Agus Purwanto, Ayat-Ayat Semesta (Bandung: Mizan Pustaka, 2015), 22.
[3] Muhammad al-Maliki, Syariatullah al-Khalidah (Pasuruan: Sidogiri Penerbit),13.
[4] Alquran, 21:30.
[5] Ibid, 79:27-33.
[6] Ibid, 7:54.
[7] Ibid, 41:9-12.
[8] Ibid, 67:3.
[9] Ibid, 21:33.
[10] Ibid, 67:5.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon