Thursday 11 January 2018

Tumpukan Dalil al-Quran dan Hadis Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Tumpukan Dalil al-Quran dan Hadis Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW - Maulid Nabi adalah seremoni peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW di Indonesia perayaan ini biasa diselenggarakan  pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Namun, ada sebagian daerah yang merayakannya dalam waktu sebulan penuh.

Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan atas lahirnya  baginda Nabi Muhammad SAWyang merupakan rahmat bagi alam semesta.

Dalam perayaan ini, masyarakat Indonesia memiliki ragam susunan acara, disamping membaca Qasidah Maulid Nabi, kadang mereka juga mengundang Dai untuk menyampaikan materi seputar sejarah, budi pekerti Nabi Muhammad SAWdll.

Tidak hanya itu, ada juga yang membagi-bagi sedekah dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAWini. Semua itu mereka lakukan tiada lain karena kegembiraan yang luar biasa atas kelahiran Nabi Muhammad SAWdan kecintaan mereka kepada Beliau.

Tumpukan Dalil al-Quran dan Hadis Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Namun, meskipun seremonial semacan dianggap baik, bukan berarti lepas dari celaan dan olokan. Masih ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan dirinya sebagai penganut ajaran murni salaf, membidahkan acara Maulid Nabi ini. Mereka menganggap perayaan ini adalah Bidah yang harus dihindari, hanya dengan beralasan tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAWdan para sahabat.

Oleh karena itu, disini kami tergugah-atas mandat guru kami, Ust.Rokib Saki S.Pd.I-untuk mengumpulkan seluruh dalil, baik al-Quran maupun Hadis yang telah dipaparkan para ulama untuk membantah mereka.

Sebenarnya, pertanyaan yang sering mereka lontarkan “Mengapa Anda merayakan Maulid Nabi?” seakan-akan menanyakan “Mengapa Anda bergembira atas lahirnya Nabi Muhammad?”. Sebab, perayaan maulid ini, dalam pandangan Kita adalah ekspresi kegembiraan atas lahirnya Nabi besar Muhammad SAW

Pertanyaan ini tidak selayaknya diucapkan oleh orang mukmin. Sebab, Bagaimana mungkin Kita yang notabene pengikut Nabi Muhammad ditanyakan mengapa Kita bergembira atasnya Nabi yang kita cintai. Jawabannya jelas, karena kita sangat mencintai Nabi, karena kita orang mukmin.

Pada dasarnya, dari logika di atas sudah dianggap cukup membantah atau paling tidak membentengi akidah Kita dari syubhat kelompok Salafi yang masih abal-abal. Namun, disini kami akan paparkan segudang dalil perayaan Maulid Nabi yang diambil dari al-Quran dan Hadis sebagai pengokoh akidah Kita.

Setidaknya ada 9 alasan mengapa Kita merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW Adapun peinciannya sebagai berikut:

1.Ekspresi kegembiraan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW

2.Nabi Muhammad SAWpernah merayakan hari kelahirannya.

3.Perayaan Maulid Nabi menghimpun Ragam kebaikan (pemabacan sholawat,dzikir,sejarah,budi pekerti dan sifat-sifat Nabi Muahmmad SAW)

4.Menambah keimanan dan kecintaan Kita pada Nabi Muhammad SAW

5.Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAWadalah hari yang paling utama.

6.Perayaan Maulid dianggap baik oleh mayoritas ulama.

7.Tidak semua apa yang ditinggalkan oleh generasi salaf termasuk bidah munkarah yang harus dijauhi oleh setiap orang yang beriman

8.Tidak semua perkara baru (Bid’ah) itu haram.

9.Menghidupkan suasana dzikiSAW

9 Alasan di atas bukanlah angka final, tapi masih ada tumpukan alasan yang tidak bisa Kami paparkan secara rinci. Untuk penjabaran alasan di atas sebagai berikut:
Ekspresi kegembiraan atas lahirnya Nabi Muhammad SAW

قال تعالى ( قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا ) (يونس : 58

Artinya: Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”

Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud Rahmat dalam ayat di atas adalah Nabi Muhammad SAW. sebagaimana dalam ayat yang berbunyi:

وقد قال تعالى ( وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين ) (الأنبياء : 107

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Disamping itu, dalam satu riwayat dijelaskan bahwa Abu Lahab mendapat keringanan siksaan dari Allah SWT.setiap hari senin karena pernah memerdekakan Tsuwaibah al aslamiyah sebagai bentuk kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW Riwayat ini termaktub dalam ‘Arf ut-Ta’rif bil Maulidisysyarif halaman 21, karya al hafzih al Jazari. Redaksinya sebagai berikut:

وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ أَبَا لَهَبٍ رُؤِيَ بَعْدَ مَوْتِهِ فِي النَّوْمِ ، فَقِيْلَ لَهُ : مَا حَالُكَ ، فَقَالَ فِي النَّارِ ، إِلَّا أَنَّهُ يُخَفَّفُ عَنِّيْ كُلَّ لَيْلَةِ اثْنَيْنِ وَأَمُصُّ مِنْ بَيْنَ أَصْبُعِيْ مَاءً بِقَدْرِ هَذَا – وَأَشَارَ إِلَى نُقْرَةِ إِبْهَامِهِ - وَأَنَّ ذَلِكَ بِإِعْتَاقِيْ لِثُوَيْبَةَ عِنْدَمَا بَشَّرَتْنِيْ بِوِلَادَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِإِرْضَاعِهَا لَهُ .

Artinya: “ Telah diceritakan bahwa ada seseorang melihat Abu Lahab dalam mimpi. Dikatakan padanya “Bagaiamana keadaanmu?” Abu Lahab menjawab “ Di neraka, hanya saja Allah meringankan siksaanku setiah malam senin, dan aku menghisap air seukuran ini dari jariku –sambil beisarat pada ujung jempolnya—hal itu sebab aku memerdekakan budak sebagai rasa gembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW”

Nabi Muhammad SAWpernah merayakan hari kelahirannya.

عن أبي قتادة أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم سئل عن صوم يوم الإثنين فقال : "ذاك يوم ولدت فيه ، وفيه أنزل علي"

Artinya: "Dari abi Qatadah diceritakan bahwa Rasulullah SAWpernah ditanyakan tentang puasa senin. Lantas beliau menjawab “Itu Adalah hari di mana aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkan kepadaku wahyu (pertama kali)"

عن أنس أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم عق عن نفسه بعد النبوة ، مع أنه قد ورد أن جده عبد المطلب عق عنه في سابع ولادته

Artinya: “Diceritakan dari sahabat Anas bahwa Nabi r meng aqiqahi dirinya sendiri, padahal ada riwayat bahwa kakeknya, yakni Abdul Muttallib telah meng aqiqahi Nabi pada usia 7 harinya”

Dalam ajaran Agama Islam, aqiqah tidak boleh dilakukan dua kali. Ini menunjukkan bahwa aqiqah kedua yang dilakukan oleh Nabi setelah beliau diutus adalah sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Allah SWT.yang telah menjadikan beliau sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dari sini, menurut ulama tradisi membagi-bagi makanan dalam perayaan mauli Nabi adalah legal seperti apa yang telah dilakukan oleh Nabi dalam riwayat di atas.

Perayaan Maulid Nabi menghimpun Ragam kebaikan, meliputi:

1.Pembacaan Sholawat

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya:“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

2. Berdzikir

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

3. Membagi-bagi Sedekah

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Dalam ayat lain disebutkan:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Dan Lain-lain

Menambah keimanan dan kecintaan Kita pada Nabi Muhammad SAW

قال الله تعالى ( وكلا نقص عليك من أنباء الرسل ما نثبت به فؤادك ) (هود : 120

Artinya: “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Hud 11:120)”
Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah hari yang paling utama

أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قال في فضل الجمعة : "وفيه خلق آدم"

Artinya: “Sesungguhnya Nabi SAW berkata terkait keutamaan hari Jumat “Di hari itu Nabi Ada AS diciptakan”

Hadis di atas menjelaskan keutamaan Hari jumat sebab di hari itu Nabi Adam AS.diciptakan. Lantas bagaimana dengan Hari kelahiran Nabi paling  mulya? Tentu lebih utama.

Perayaan Maulid dianggap baik oleh mayoritas ulama

ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله حسن، وما رآه المسلمون سيئا فهو عند الله سيء

Artinya: “apa yang dipandang Muslimun baik maka baik pula dalam pandangan Allah, dan apa yang dipandang jelek oleh Muslimun maka baik pula dalam pandangan Allah”
Tidak semua apa yang ditinggalkan oleh generasi salaf termasuk bidah munkarah


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: دَخَلْتُ اَنَا وَ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيْدِ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص بَيْتَ مَيْمُوْنَةَ، فَاُتِيَ بِضَبّ مَحْنُوْذٍ، فَاَهْوَى اِلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ ص بِيَدِهِ، فَقَالَ بَعْضُ النّسْوَةِ اللاَّتِي فِي بَيْتِ مَيْمُوْنَةَ اَخْبِرُوْا رَسُوْلَ اللهِ ص بِمَا يُرِيْدُ اَنْ يَأْكُلَ، فَرَفَعَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَدَهُ، فَقُلْتُ اَحَرَامٌ هُوَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: لَا، وَ لكِنَّهُ لَمْ يَكُنْ بِاَرْضِ قَوْمِي فَاَجِدُنِي اَعَافُهُ. قَالَ خَالِدٌ: فَاجْتَرَرْتُهُ فَاَكَلْتُهُ وَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَنْظُرُ. مسلم 3: 1543

Artinya: “Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata, “Saya dan Khalid bin Walid bersama-sama dengan Rasulullah SAW datang ke rumah Maimunah, lalu ia hidangkan kepada kami daging dhabb yang telah dibakar, Rasulullah SAW lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil daging tersebut, tiba-tiba sebagian dari wanita yang berada di rumah Maimunah berkata, “Beritahukanlah dulu kepada Rasulullah SAW hidangan yang akan beliau makan”. Karena itu Rasulullah SAW lalu menarik tangannya. Lantas saya bertanya, “Apakah daging tersebut haram wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Tidak, tetapi karena ia tidak ada di negeri kaumku, maka saya merasa jijik untuk memakannya”. Khalid berkata, “Lalu saya ambil daging tersebut dan saya makan, sedangkan Rasulullah SAW melihat”. [HSAW Muslim juz 3, hal. 1543]”

Tidak semua perkara baru (Bid’ah) itu haram

اَلْمُحْدَثَاتُ مِنَ اْلأُمُوْرِ ضَرْبَانِ، أَحَدُهُمَا مَا أُحْدِثَ مِمَّا يُخَالِفُ كِتَابًا أَوْ سُنَّةً أَوْ أَثَرًا أَوْ إِجْمَاعًا فَهَذِهِ اْلبِدْعَةُ الضَّلاَلَةُ وَالثَّانِي مَا أُحْدِثَ مِنَ اْلخَيْرِ لاَ خِلاَفَ فِيْهِ لِوَاحِدٍ مِنْ هَذَا، وَهَذِهِ مُحْدَثَةٌ غَيْرُ مَذْمُوْمَةٍ،… ]البيهقي بإسناده في مناقب الشافعي [

Artinya “Hal baru terbagi menjadi dua, pertama apa yang bertentangan dengan Al- Quran, Sunah, atsar, dan ijma, maka inilah bid`ah dholalah. Yang kedua adalah hal baru dari kebaikan yang tidak bertentangan dengan salah satu dari yang telah disebut, maka tidak ada khilaf bagi seorang pun mengenainya bahwa hal baru ini tidak tercela(al Baihaqi dalam Manaqib As Syafii)”
Mengenai hadis “Setiap bidah itu sesat” menurut para ulama adalah Lafadz umum namun yang dikehendaki makna khusus. Artinya, bidah yang dimaksud dalam itu adalah bidah yang menyalai al-Quran dan hadis.


Menghidupkan suasana dzikir

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

Kesimpulan
Perayaan Maulid Nabi SAW yang selama ini dituduh sebagai perbuatan bidah munkarah adalah tuduhan yang tidak bertanggung jawab, mereka hanya memahami potongan  hadis tanpa memahaminya secara utuh. Oleh karena itu, dengan beberapa penjalasan di atas, al faqir berharap apa yang telah al faqir suguhkan bisa bermanfaat dalam menjaga akidah umat Islam. Selamat membaca! Semoga bermanfaat!.

Referensi:
al-i"lam bi fatawa aimmatil a'lam, karya Abuya Sayid Muhammad al-Maliki







Artikel Terkait


EmoticonEmoticon